Lyric

Di antara hutan, tanah terlupakan waktu

Sekuntum bunga tanpa nama mekar putih

Angin berhenti, air terlelap

Hanya kehadiran dewi yang tersisa

Tak terlihat, tanpa suara

Namun doa terdengar

Dewi Peony, berbalut bunga putih berkilau

Memeluk ketulusan, menatap dunia ini

Sesuatu yang tak bisa dihancurkan, sesuatu yang tak tersentuh

Itulah ketenanganmu

Seseorang yang tak menyalahkan dosa siapa pun

Hanya berdiri dekat dengan kebenaran

Sebuah cahaya menyala di kuil kuno

Apakah itu ratapan atau pengampunan?

Kehadiranmu adalah harmoni dunia

Hanya dengan mekar, kau menjaga tatanan

Bahkan air mata berubah jadi tetesan emas di hadapanmu

Dewi Peony, jauh dari roda waktu

Tak terpilih oleh siapa pun, tak ditolak oleh siapa pun

Hanya dengan hadir, bahkan bayanganku yang menyelamatkan berubah jadi kebaikan

Perasaan tersembunyi menjadi angin yang menggoyang hati yang tertidur

Saat kau tersenyum, malam menjadi sunyi

Saat kau pergi, langit menangis

Saat kuberi nama, berubah jadi mimpi

Saat kuberdoa, harum jatuh

Oh Dewi Peony, ilusi yang mekar selamanya

Keberadaan yang hanya menjaga siklus hidup

Bukan untuk siapa pun lainnya

Kesucian dari sekadar "ada"

Ku berharap kehadiran itu

Semoga kehadiran itu juga mekar di jiwaku