Lyric

Aku merajut puisi seperti renda

Dari benang tipis takdir

Kepalaku berputar

Melihat pola dan keindahan

Kuberlahan, tak ingin tergesa

Agar motif lembut tak rusak

Ku catat setiap langkah

Agar tak tersesat dalam hitungan

Jika salah, harus kuurai lagi

Mengikat simpul demi simpul

Mengatur, memilih, menenun

Setiap kata dan pikiran agar tetap lurus

Namun kata-kata seperti konfeti

Berserakan menjadi percikan warna

Kucoba menahan ujung benang

Tapi tak bisa, tak tersentuh

Di tengah malam yang kelam

Kurasakan hancur dan akhir jalan

Namun aku tahu, tak boleh menyerah

Kulebihkan benang yang lain

Ada sukacita, cinta, dan rasa sakit

Diam, takut, belas kasih

Sedikit kekesalan, kemurahan hati

Kejujuran, keindahan, kebaikan, kelalaian

Semua terjalin kembali dan kembali

Cinta ada di sini, dan di sana

Tak ada cinta yang terlalu banyak

Ini adalah jalan panjang kehidupan

Tak bisa kembali, tak bisa berbelok

Ku tambah partisipasi, belas kasih, kebahagiaan

Kadang ada, kadang tiada

Meski lelah menenun, tetap ku lanjutkan

Di ranjangku terbaring, malam pun larut

Di jendela, cahaya pagi menyapa

Puisi baru menanti

Dan tidur pun tak sempat kutemui