Lyric

Kau tak mendengarkan ibumu, dan sekarang pun masih sama

Tata krama? Tak ada yang seperti itu, tapi leluconnya melimpah

Anak bermasalah di cermin, tak ada yang bisa menanganiku

Kejujuran lebih berharga daripada perasaan yang terpendam

Apa gunanya menundukkan kepala?

Satu-satunya standarku adalah diriku sendiri

Aku benci kata-kata "Diamlah"

Jadi kukeraskan volumenya

Tak tahu tata krama, tapi kumiliki

Berpura-pura keren menjadi seni

Runtuhkan semua yang menghalangiku

Aku terlahir lantang, terlahir liar

Tak tahu tata krama, tapi kutunjukkan

Kau tak bisa sembunyikan perasaanmu yang sebenarnya

Jika aku salah, aku akan salah dengan caraku

Inilah aku, TANPA TATA Krama

Itu membuatku mengerutkan kening, keberadaanku adalah penyaring

"Bisakah kau diam?" Maaf, kata "pecundang" tak ada dalam kamusku

Nada bicaraku agresif, sikapku individualis

Aku tak ingin mengikuti pola pikirmu, logikaku kacau balau

Caraku sendiri, aturanku sendiri

Memang tak nyaman, tapi nyata

Alahkan saja omelanmu

Kuhabiskan semuanya dengan kail

Tak tahu sopan santun, tapi kumiliki

Berpura-pura hebat menjadi seni

Kuhancurkan semua yang menghalangiku

Aku terlahir lantang, terlahir liar

Tak tahu sopan santun, tapi kutunjukkan

Kau tak bisa sembunyikan perasaanmu yang sebenarnya

Jika aku salah, aku akan salah dengan caraku

Inilah aku, TANPA TATA TERTIB

Kau bilang aku kasar? Bagus

Kau bilang aku berisik? Lebih baik

Kau bilang aku tak cocok?

Mungkin kau terlalu pendiam

Tak tahu sopan santun, kuakui itu

Tapi aku tak pernah berpura-pura

Suara pemberontakan di kota ini

Itu ritmeku, itu kejahatanku

Tak tahu sopan santun, ya kuberkati itu

Dunia bukanlah jawabannya

Jadi kuteriakkan itu, sampai mereka mendengarku

Inilah aku, TANPA TATA TERTIB