Lyric

Di mulut hanya rasa pahit

Katakan padaku, kenapa kau tak bahagia?

Apa salahku di dunia ini

Hanya muncul untuk menanggung semua ini

Maaf, tapi ini bukan salahku

Lalu mengapa kau tuangkan lagi cawan penuh?

Dan terbuka kau harapkan amarah

Membakar hati tanpa henti

Madu pahit, racun manis

Tatapan dingin dari nasibku

Di wajah hanya topeng bahagia

Setiap hari baru bukanlah dongeng

Jiwaku tak menunggu suka cita

Dan hatiku hidup tanpa cinta lagi

Tinggalkan semua usaha kerasmu

Sudah lama kau ubah menjadi siksaan

Segala yang masih kumiliki

Tak mungkin mengerti amarahmu itu

Di balik air mata, aku tersenyum

Jangan marah lagi, sudahlah

Sakitku ini, karena memang aku begini

Bahagia dengan apa yang diberikan hidup

Madu pahit, racun manis

Tatapan dingin dari nasibku

Di wajah hanya topeng bahagia

Setiap hari baru bukanlah dongeng

Jiwaku tak menunggu suka cita

Dan hatiku hidup tanpa cinta lagi

Di wajahku hanya topeng

Bahagia yang tak akan kulucuti

Kutahu, di depan bukan dongeng

Dengan senyum, kuterima semua darimu

Hanya aku yang akan tertawa

Diam-diam menangis di malam hari

Keras kepala, takkan menyerah lagi

Dan apa yang masih milikku, takkan kuberikan padamu

Madu pahit, racun manis

Tatapan dingin dari nasibku

Di wajah hanya topeng bahagia

Setiap hari baru bukanlah dongeng

Jiwaku tak menunggu suka cita

Dan hatiku hidup tanpa cinta lagi

Madu pahit… racun manis…

Topeng bahagia di wajahku…

Hari baru bukan dongeng…

Jiwaku tak menunggu suka cita…

Hatiku hidup tanpa cinta lagi…