Lyric

Rasanya masa depan —

Ladang mimpi penuh cahaya bunga

Cinta, rasanya masa depan

Cinta, rasanya masa depan

Kau hidup di kenangan, aku di hari esok;

Jangan lupa bunga sederhana ini

Aku ingin menari di musim semi

Aku ingin kembali — ke duniamu lagi

Kelopak lilac mulai terbang

Dua jiwa terbelah, satu hati

Temuilah aku dalam mimpi dalam

Aku menunggu, takkan berpisah

Masa depan, masa depan — apa yang menanti?

Harum manis di langit berkabut bunga

Masa depan, masa depan — jangan ucap selamat tinggal;

Dari hatiku, aku selalu mencintaimu

Kenanganmu seperti bunga pagi

Bersinar seperti embun di fajar

Bergoyang mengikuti irama angin

Kau tertawa dalam masa depan yang kuharap

Di balik bunga hydrangea, dengar suaraku;

Angin lembut menyentuhmu

Memanggil, memanggil — biarkan aku kembali

Di sampingmu, mimpi jadi nyata

Masa depan, masa depan — apa yang menanti?

Dikelilingi mawar, aku masih bertanya mengapa

Masa depan, masa depan — hanya kau dan aku;

Dari hatiku, aku mencintaimu, selalu

Garis waktu membelah jalan kita —

Kita tak bisa melintasi tahun-tahun

Suaraku tak sampai padamu di sana;

Apakah kelopak ini menghapus air matamu?

Berpegangan tangan dalam mimpi

Kau tak hidup, tapi senyummu muncul

Rasanya masa depan —

Ladang mimpi penuh cahaya bunga

Cinta, rasanya masa depan

Cinta, rasanya masa depan

Bunga wisteria di hatiku;

Di mana kau berdiri, aku akan ada

Cinta abadi di bawah bintang

Di masa depan, tunggulah aku

Masa depan, masa depan — kita akan bertemu lagi

Cinta tak berujung takkan pernah mati

Masa depan, masa depan — jangan ucap selamat tinggal;

Dari hatiku, aku mencintaimu, selalu

Rasanya masa depan —

Ladang mimpi penuh cahaya bunga

Cinta, rasanya masa depan

Cinta, rasanya masa depan