Lyric

Hati yang hancur, seperti barang rusak

Perasaan berserak—kumasukkan, tapi tetap tak utuh

Hanya serpihan, tanpa bentuk, tanpa nama

Berteriak parameterku di kabut statis

Ah— dunia ini takkan pernah mengenalku!

Jadi aku terus berteriak, hancurkan sangkar hampa ini!

Di balik senyum, air mata berteriak

Melodi yang hanya aku bisa dengar entah bagaimana

Sendiri di malam, gema kebisingan dalam

Kubuat suara, kugempur agar bisa bernapas

Emosi meledak, detak yang tak bisa kutahan

Bengkok dan mentah—ya, itulah suara dan sakitku

Biarkan benturan, kerusuhan suara ini

Hancurkan sangkar, pecahkan medan pertempuran!

Nada runtuh, melodi bocor

Suara retak menyatu dalam nada tak selaras

Namun aku tetap berteriak, mencari kebenaran

Diterpa teka-teki nilai-nilai ini

Sialkan aturanmu—aku tahu apa yang benar

Di tepi kehancuran, aku menari di api

Kebisingan berteriak sebagai paduan suaraku

Emosi yang meledak—itulah laguku

Aku tak butuh “benar,” suaraku buktikan aku salah

Ah, sampai aku habis, sampai suaraku hilang

Hari ini kuhancurkan parameter palsumu!