Lyric

Langit memerah, abu pun jatuh

Janji terngiang di kota yang rapuh

Hatiku tahu yang tak terucap

Namun tetap menunggu, tak mau lepas

Beginilah kita runtuh

Bakar jembatan, patahkan hati

Seharusnya ku dekap kamu waktu itu

Kini dunia memudar jadi abu-abu

(Kini dunia memudar jadi abu-abu)

Kita membangun istana kaca

Berharap entah bagaimana tetap terjaga

Tamak, angkuh, dusta tak henti

Kini semua dibayar dengan kata “selamat tinggal”

Beginilah kita runtuh

Bakar jembatan, patahkan hati

Seharusnya ku dekap kamu waktu itu

Kini dunia memudar jadi abu-abu

(Kini dunia memudar jadi abu-abu)

Mungkin kita pantas di akhir ini

Tanda-tandanya sudah lama di sini

Kini ku berpura-pura

Kau masih di suatu tempat

Kau masih peduli…

Beginilah kita runtuh

Bakar jembatan, patahkan hati

Seharusnya ku dekap kamu waktu itu

Kini dunia memudar jadi abu-abu

(Kini dunia memudar jadi abu-abu)

Beginilah kita runtuh

Bakar jembatan, patahkan hati

Seharusnya ku dekap kamu waktu itu

Kini dunia memudar jadi abu-abu

(Kini dunia memudar jadi abu-abu)